Ada
seorang pengusaha muda yang pagi itu terburu-buru berangkat kantor karena ia
bangun rada kesiangan. Sementara pagi itu ia ada meeting dengan rekan
bisnis-nya. Karena terburu-buru, ia tidak sempat menikmati sarapan pagi buatan
isterinya. Ia lalu memutuskan untuk mampir ke sebuah toko untuk membeli roti
sebagai ganti sarapan pagi. Pikirnya, "nanti roti ini dimakan di kantor
saja".
Ketika
ia sedang memilih roti yang hendak dibelinya, matanya tertarik mengamati
seorang anak kecil berusia kira-kira sepuluh tahun yang sedang memilih bunga di
toko sebelah. Anak kecil ini terlihat sedang tawar menawar harga bunga dengan
pelayan toko tersebut.
Anak
ini ternyata hanya memiliki uang lima ribu rupiah walau keinginannya untuk
mendapatkan bunga itu sangat besar. Belum sempat pelayan toko itu menjawab,
pengusaha muda ini segera bertanya kepada sang anak, "Nak, kamu mau beli
bunga buat siapa?" Kemudian anak ini menjawab, "Saya mau beli bunga
buat mama, karena hari ini mama ulang tahun!" Pengusaha muda ini
tersentak, dalam hatinya ia berkata, "Wah... mati aku, aku lupa! Hari ini
isteriku ulang tahun. Aku belum mengucapkan selamat ulang tahun kepadanya. Kalau sampai aku lupa, ia bisa
marah!"
Segera
ia berkata kepada pelayan toko, "Mbak, saya beli bunga ini. Saya beli 2
ikat. Satunya buat anak ini. Tolong nanti antar bunga ini ke alamat rumah
saya," katanya sambil memberikan kartu namanya. Kemudian pengusaha muda
itu memberikan bunga tersebut kepada sang anak dan mengucapkan terima kasih
sudah mengingatkannya bahwa hari ini ternyata isterinya juga berulang tahun.
Anak itu kemudian pergi.
Pengusaha
ini segera bergegas ke mobilnya dan melanjutkan perjalanan ke kantor. Ketika ia
sedang mengendarai mobil, ia melewati anak kecil tadi sedang berjalan. Iapun
berhenti dan bertanya apakah ia satu jurusan dengannya. Anak kecil itu
mengiyakan dan kemudian masuk ke dalam mobilnya. Sampai di suatu tempat yang
agak sepi anak ini minta turun. Pengusaha muda tersebut heran melihat anak
kecil ini masuk melewati sebuah lorong kecil.
Karena
penasaran, ia mengikuti sang anak dari belakang. Betapa terkejutnya ia ketika
melihat anak kecil ini menaruh bunganya di sebuah gundukan tanah kuning yang
masih basah.
Kemudian
ia bertanya, " Nak, ini kuburan siapa? " Anak kecil itu kemudian
menjawab, " Oom, hari ini mama ulang tahun. Tetapi sayang, mama baru saja
meninggal dua hari yang lalu. Oleh sebab itu saya datang ke tempat ini untuk
membawakan mama bunga dan mengucapkan selamat ulang tahun." Pengusaha muda
begitu tersentak dengan perkataan anak ini.
"Apakah
isteriku masih hidup saat ini? " tanyanya dalam hati. Segeralah ia berlari
masuk ke mobil, mengendarainya dengan kecepatan tinggi dan menuju ke toko tadi.
Dengan terengah-engah ia berkata kepada pelayan toko, "Mana bunga yang
tadi saya beli? Bunganya tidak
usah
dikirim, biar saya saja yang langsung memberikannya ke tangan isteri saya.
" Dengan cepat ia menyambar bunga tersebut dan menyetir pulang.Sampai di
rumah, ia segera berlari mendapatkan isterinya. "Puji Tuhan! Isteriku
masih hidup! " Sambil memberikan bunga ia berkata, "Isteriku, selamat
ulang tahun". Kemudian ia mencium dan memeluk isterinya kuat-kuat sambil
mengucap syukur kepada Tuhan. Sambil menangis ia berkata, " Terima kasih,
Tuhan.Engkau masih memberikan kesempatan kedua kepadaku. "
Banyak
diantara kita terlalu sibuk dengan aktifitas sehari-hari. Aktifitas dan
rutinitas ternyata sudah ' membunuh ' perhatian dan momen-momen penting yang
harus dinikmati bersama orang-orang yang kita kasihi; orang tua, suami, isteri,
anak-anak, dan saudara-saudara kita. Demi mengejar karier, uang dan jabatan
bahkan pelayanan banyak orang melupakan keluarga. Seorang businessman hanya
berpikir bahwa memenuhi kebutuhan materi
isteri
dan anak-anak sudah membuatnya merasa menjadi ayah yang baik. Seorang pelayan
Tuhan berpikir bahwa dengan sibuk dalam pelayanan dan dikenal di mana-mana
sudah membuatnya merasa menjadi orang yang benar di dalam keluarganya.
Kita
tidak sadar, kita sudah salah jika berpikir demikian. Hari ini, kalau kita
masih diberi kesempatan untuk hidup semua hanyalah kasih karunia Tuhan. Oleh
sebab itu, jangan tunggu sampai besok untuk menunjukkan kasih dan sayang kita
kepada orang-orang disekitar kita,terutama orang-orang yang paling dekat dengan
kita. Jangan tunggu mereka mati kita baru menyadarinya. Jangan tunggu sampai besok!Karena
kita tidak tahu apa yang akan terjadi dengan hari esok. Jika kita masih hidup
pada hari ini berarti ini kesempatan kedua buat kita.
Ambil
kesempatan kedua yang Tuhan anugrahkan buat kita hari ini.
BY ANGGIAT
Tidak ada komentar:
Posting Komentar