Rabu, 01 Agustus 2012

TINTA ABADI




Aku bermimpi aku berada di surga di mana seorang malaikat mencatat dalam buku Tuhan. Ia begitu asyik menulis membuatku tertarik untuk melihatnya.
Bukanlah, pertama-tama, tulisannya yang membuatku berhenti dan berpikir, melainkan cairan dalam botol yang bertuliskan `Tinta Abadi'.
Tinta ini sungguh amat menakjubkan, hitam pekat warnanya tetapi, begitu menyentuh kertas tulis ia menjadi bening sebening air.
Sang malaikat terus saja menulis, namun dalam sekejap mata huruf-hurufnya pun menghilang
dengan tinta abadi yang aneh itu.
Malaikat tidak peduli, terus saja ia menulis dan menulis. Membalikkan setiap halaman dan mengisinya hingga semua tempat penuh terisi.
Aku pikir ia menulis tanpa guna, segala usahanya sia-sia belaka, oleh sebab ia menulis beribu-ribu halaman yang tak akan dapat dibacanya kembali.
Dan sementara aku mengamat-amati serta terheran-heran terlihatlah olehku suatu pemandangan yang mempesona, aku sungguh melihat sebuah kata tetap tinggal hitam sementara tintanya mulai mengering.
Malaikat menulis dan aku pikir aku melihat secercah sinar kepuasan menghiasi wajahnya. Pada akhirnya, punya juga ia sesuatu untuk ditunjukkan atas segala jerih payahnya.
Sebaris atau dua dihiasi tulisan yang tetap tinggal amatlah hitam pekat warnanya. Sungguh aneh, paragraf berikutnya menjadi tak terlihat kembali.
Buku semakin penuh terisi, oleh catatan yang dituliskan malaikat dengan tekun. Tetapi sebagian besar tampak kosong, dengan hanya beberapa kata yang tetap tinggal.
Aku tahu, pastilah ada suatu alasan. Namun semakin aku berpikir, semakin aku tidak dapat  menangkap arti tinta abadi itu.
Misteri itu sungguh membangkitkan rasa penasaran, sehingga akhirnya aku memberanikan diri untuk meminta malaikat menjelaskan kepadaku tugasnya yang menakjubkan itu.
Dan apa yang aku dengar amatlah menakutkan. Sementara malaikat menoleh kepadaku ia menatapku dengan tajam, dan inilah yang dikatakannya “Aku tahu engkau berdiri dan terheran-heran akan apa artinya catatanku ini. Tetapi Tuhan telah memerintahkan aku untuk mencatat kehidupan mereka yang ada di dunia. Buku ini adalah buku catatan kebenaran tentang setiap kata dan perbuatan serta akibat-akibat yang mereka timbulkan. Dan oleh karena engkau telah melihatnya aku harus mengatakan sejujurnya kepadamu; catatan yang aku tulis adalah catatan yang seksama tentang ENGKAU. Tuhan memerintahkan aku untuk mengawasimu setiap hari sementara engkau bekerja dan bermain. Aku melihatmu apabila engkau pergi ke gereja, Aku melihatmu apabila engkau berdoa. Tetapi, oleh karena aku diperintahkan untuk mencatat seluruh kehidupanmu sepanjang waktu, aku menulis apabila engkau bangga dan berani, aku menulis apabila engkau lemah lembut. Aku mencatat semua tingkah lakumu entah baik atau pun buruk. Aku menyesal apabila harus menuliskan hal-hal yang menjadikan Allah bersedih. Jadi, sekarang aku nyatakan rahasia dari tinta abadi ini, oleh sebab misterinya yang tersembunyi hendaknya membuatmu berhenti serta berpikir. Tinta ini, yang Tuhan ciptakan untuk membantuku menuliskan catatanku hanya akan menyimpan catatan akan hal-hal yang abadi. Begitu banyak waktu terbuang percuma pada hal-hal yang tidak berguna. Jadi, daripada menghapus catatanku hingga kertasku coreng-moreng dan ternoda, Aku tetap menulis dengan tekun dan
membiarkan tinta abadi menyelesaikannya sebab ia dapat memutuskan apa yang berguna dan apa yang tidak. Dan Tuhan menjadikan sementara aku mencatat segala yang engkau katakan dan lakukan, perbuatan-perbuatanmu yang sia-sia akan terhapus dengan sendirinya. Jika buku-buku itu dibuka suatu hari nanti, di surga apabila saatnya telah tiba; tinta abadi Tuhan akan menjadi saksi atas apa yang paling berharga bagimu. Jika engkau hidup hanya untuk menyenangkan dirimu sendiri saja halaman-halamanmu akan kosong, dan Tuhan tidak akan menghadiahkan mahkota bagimu ketika engkau tiba di surga. Sesungguhnya, engkau akan malu, engkau akan menundukkan kepalamu penuh sesal sebab engkau tidak memberikan dirimu dengan cinta dalam Nama Yesus. Namun demikian, mungkin akan ada baris-baris yang terbaca yang menunjukkan saat-saat di mana engkau penuh perhatian, mengasihi dengan tulus dan berdoa. Tetapi, engkau akan selalu bertanya-tanya sementara engkau memasuki gerbang surgawi betapa akan lebih bahagianya engkau andai saja engkau melakukannya lebih banyak lagi. Sebab aku mencatat peristiwa seperti yang dilihat Tuhan, aku bahkan tidak berhenti untuk memikirkannya oleh karena kebenaran telah dituliskan dengan tinta abadi Tuhan.”
Ketika aku mendengar penjelasan malaikat aku jatuh bersimpuh dan menangis dan menangis, sebab aku masih tengah bermimpi dan belum sungguh-sungguh mati. Dan aku berseru: “Oh, malaikat, katakan kepada Tuhan segera sesudah aku bangun aku akan mempersembahkan seluruh hidupku bagi Yesus aku akan melakukan segalanya demi kemuliaan-Nya. Aku akan menyerah pasrah; aku akan melakukan segala sesuatu yang Ia ingin aku lakukan; aku akan berpaling dari diriku sendiri dan dari dosa
serta dari segala sesuatu yang bukan kebenaran. Dan meskipun jalannya tampak panjang serta penuh rintangan aku berjanji akan bertahan. Aku bertekad untuk mengejar hal-hal yang kudus, suci, dan murni.
Dengan Yesus sebagai penolongku, aku akan memenangkan jiwa-jiwa bagi Tuhan, sebab aku tahu bahwa mereka akan tinggal bersama Kristus untuk selamanya dalam keabadian.”
Dan itulah yang sesungguhnya berharga ketika hidupku di dunia sudah berakhir yaitu bahwa aku akan berada di hadirat Tuhan dan mendengar-Nya berkata, “Sungguh baik yang engka

Tidak ada komentar:

Posting Komentar