Aku bermimpi aku berada di surga di
mana seorang malaikat mencatat dalam buku Tuhan. Ia begitu asyik menulis
membuatku tertarik untuk melihatnya.
Bukanlah, pertama-tama, tulisannya
yang membuatku berhenti dan berpikir, melainkan cairan dalam botol yang
bertuliskan `Tinta Abadi'.
Tinta ini sungguh amat menakjubkan, hitam pekat warnanya tetapi,
begitu menyentuh kertas tulis ia menjadi bening sebening air.
Sang malaikat terus saja menulis, namun dalam sekejap mata
huruf-hurufnya pun menghilang
dengan tinta abadi yang aneh itu.
Malaikat tidak peduli, terus saja
ia menulis dan menulis. Membalikkan setiap halaman dan mengisinya hingga semua
tempat penuh terisi.
Aku pikir ia menulis tanpa guna,
segala usahanya sia-sia belaka, oleh sebab ia menulis beribu-ribu halaman yang
tak akan dapat dibacanya kembali.
Dan sementara aku mengamat-amati
serta terheran-heran terlihatlah olehku suatu pemandangan yang mempesona, aku
sungguh melihat sebuah kata tetap tinggal hitam sementara tintanya mulai
mengering.
Malaikat menulis dan aku pikir aku
melihat secercah sinar kepuasan menghiasi wajahnya. Pada akhirnya, punya juga
ia sesuatu untuk ditunjukkan atas segala jerih payahnya.
Sebaris atau dua dihiasi tulisan
yang tetap tinggal amatlah hitam pekat warnanya. Sungguh aneh, paragraf
berikutnya menjadi tak terlihat kembali.
Buku semakin penuh terisi, oleh catatan yang dituliskan malaikat
dengan tekun. Tetapi sebagian besar tampak kosong, dengan hanya beberapa kata
yang tetap tinggal.
Aku tahu, pastilah ada suatu
alasan. Namun semakin aku berpikir, semakin aku tidak dapat menangkap arti tinta abadi itu.
Misteri itu sungguh membangkitkan
rasa penasaran, sehingga akhirnya aku memberanikan diri untuk meminta malaikat
menjelaskan kepadaku tugasnya yang menakjubkan itu.
Dan apa yang aku dengar amatlah
menakutkan. Sementara malaikat menoleh kepadaku ia menatapku dengan tajam, dan
inilah yang dikatakannya “Aku tahu engkau berdiri dan terheran-heran akan apa
artinya catatanku ini. Tetapi Tuhan telah memerintahkan aku untuk mencatat
kehidupan mereka yang ada di dunia. Buku ini adalah buku catatan kebenaran
tentang setiap kata dan perbuatan serta akibat-akibat yang mereka timbulkan.
Dan oleh karena engkau telah melihatnya aku harus mengatakan sejujurnya
kepadamu; catatan yang aku tulis adalah catatan yang seksama tentang ENGKAU.
Tuhan memerintahkan aku untuk mengawasimu setiap hari sementara engkau bekerja
dan bermain. Aku melihatmu apabila engkau pergi ke gereja, Aku melihatmu
apabila engkau berdoa. Tetapi, oleh karena aku diperintahkan untuk mencatat
seluruh kehidupanmu sepanjang waktu, aku menulis apabila engkau bangga dan
berani, aku menulis apabila engkau lemah lembut. Aku mencatat semua tingkah
lakumu entah baik atau pun buruk. Aku menyesal apabila harus menuliskan hal-hal
yang menjadikan Allah bersedih. Jadi, sekarang aku nyatakan rahasia dari tinta
abadi ini, oleh sebab misterinya yang tersembunyi hendaknya membuatmu berhenti
serta berpikir. Tinta ini, yang Tuhan ciptakan untuk membantuku menuliskan
catatanku hanya akan menyimpan catatan akan hal-hal yang abadi. Begitu banyak
waktu terbuang percuma pada hal-hal yang tidak berguna. Jadi, daripada
menghapus catatanku hingga kertasku coreng-moreng dan ternoda, Aku tetap
menulis dengan tekun dan
membiarkan tinta abadi menyelesaikannya
sebab ia dapat memutuskan apa yang berguna dan apa yang tidak. Dan Tuhan
menjadikan sementara aku mencatat segala yang engkau katakan dan lakukan,
perbuatan-perbuatanmu yang sia-sia akan terhapus dengan sendirinya. Jika
buku-buku itu dibuka suatu hari nanti, di surga apabila saatnya telah tiba;
tinta abadi Tuhan akan menjadi saksi atas apa yang paling berharga bagimu. Jika
engkau hidup hanya untuk menyenangkan dirimu sendiri saja halaman-halamanmu
akan kosong, dan Tuhan tidak akan menghadiahkan mahkota bagimu ketika engkau
tiba di surga. Sesungguhnya, engkau akan malu, engkau akan menundukkan kepalamu
penuh sesal sebab engkau tidak memberikan dirimu dengan cinta dalam Nama Yesus.
Namun demikian, mungkin akan ada baris-baris yang terbaca yang menunjukkan
saat-saat di mana engkau penuh perhatian, mengasihi dengan tulus dan berdoa.
Tetapi, engkau akan selalu bertanya-tanya sementara engkau memasuki gerbang
surgawi betapa akan lebih bahagianya engkau andai saja engkau melakukannya
lebih banyak lagi. Sebab aku mencatat peristiwa seperti yang dilihat Tuhan, aku
bahkan tidak berhenti untuk memikirkannya oleh karena kebenaran telah
dituliskan dengan tinta abadi Tuhan.”
Ketika aku mendengar penjelasan
malaikat aku jatuh bersimpuh dan menangis dan menangis, sebab aku masih tengah
bermimpi dan belum sungguh-sungguh mati. Dan aku berseru: “Oh, malaikat,
katakan kepada Tuhan segera sesudah aku bangun aku akan mempersembahkan seluruh
hidupku bagi Yesus aku akan melakukan segalanya demi kemuliaan-Nya. Aku akan
menyerah pasrah; aku akan melakukan segala sesuatu yang Ia ingin aku lakukan;
aku akan berpaling dari diriku sendiri dan dari dosa
serta dari segala sesuatu yang bukan
kebenaran. Dan meskipun jalannya tampak panjang serta penuh rintangan aku
berjanji akan bertahan. Aku bertekad untuk mengejar hal-hal yang kudus, suci,
dan murni.
Dengan Yesus sebagai penolongku, aku akan
memenangkan jiwa-jiwa bagi Tuhan, sebab aku tahu bahwa mereka akan tinggal
bersama Kristus untuk selamanya dalam keabadian.”
Dan itulah yang sesungguhnya berharga ketika
hidupku di dunia sudah berakhir yaitu bahwa aku akan berada di hadirat Tuhan
dan mendengar-Nya berkata, “Sungguh baik yang engka
Tidak ada komentar:
Posting Komentar